Musik Rock dan Politik

Senin, 22 Agustus 2011

Satu waktu di tanggal 13 Maret 1789, Thomas Jefferson (1743 - 1826), bapak pendiri Amerika yang juga salah satu perancang deklarasi kemerdekaan negara ini, menulis surat pada rekannya, Francis Hopkinson (1737 - 1791), seorang penulis ternama, musisi, dan juga salah seorang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika, delegasi dari New Jersey.




Salah satu kalimat tulisannya jadi kutipan tentang kondisi partai politik dari masa ke masa, meski mengaku-ngaku paling jujur, paling peduli pada rakyat, pun paling bersih.


Thomas-Jefferson-by-Rembrandt-Peale-1800.jpg


"If I could not go to heaven but with a party, I would not go there at all."




Terjemahan bebas:


Jika jalan menuju surga adalah dengan masuk partai politik, maka saya tidak akan pernah memilih untuk masuk surga sama sekali.





Lengkapnya mengenai isi surat itu bisa dibaca di sini.




Yang pasti Thomas Jefferson memaparkan kegusarannya pada Francis Hopkinson, orang yang merancang desain bendera negara Amerika. Saat Jefferson dicap sebagai antifederalis, ia menjelaskan pendiriannya tentang usulan atas kondisi pembentukan kepemerintahan pada awal-awal negara ini berdiri. Satu diskusi yang menarik tentang ajakan para bapak pendiri bangsa untuk membentuk Amerika sebagai negara federal dan Thomas Jefferson menolaknya.


*********


Rabu malam, 9 Februari 2011 lalu saat konser Janet Jackson di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Miranda Gultom yang terkena dugaan suap anggota DPR saat pencalonan dirinya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, hadir di acara ini. Miranda melupakan sejenak masalahnya untuk menikmati musik. Wartawan yang hadir di acara itu penasaran dan menanyakan kasusnya namun ditolaknya, ia malah mengatakan bila membicarakan musik, ia mau berbicara.




Menonton konser musik dan politik, bila Miranda bisa, kenapa politisi yang lain tidak?


IMG-6776.jpg


Ya, saat acara Rockin' Land 2011 saya memang menunggu-nunggu, apakah ada politisi yang datang ke acara ini. Melihat-lihat ribuan penonton yang datang, tak saya lihat ada politisi barang sebiji pun di antara para penonton penikmat musik rock. Yang menarik perhatian saya justru Aura Kasih yang datang di hari ketiga di panggung band March ketika tampil. Entah menonton penampilan March, musik keras yang musisinya justru berpenampilan anak-anak manis bak bintang sinetron.




Dari hari pertama saya menunggu-nunggu, apakah ada politisi yang datang di acara ini. Yang saya temui malah itu-itu saja, kalau tidak orang biasa penikmat musik rock sejati, pun beberapa artis juga musisi yang datang, selebihnya tak ada. Bisa jadi juga saya tak mengamati secara detil semua penonton yang hadir, yang jelas sampai Rockin' Land berakhir Minggu, 24 Juli 2011 lalu, tak heranlah bila tak saya temui politisi barang sebiji pun.




Tak apalah, minimal saya bisa melihat cewek seksi ini di antara para penonton yang hadir.




Antara harapan dan pertanyaan yang susah dijawab bila tak ketemu orangnya langsung. Harapan saya bisa ketemu Muhammad Nazaruddin di tempat ini. Bendahawan Partai Demokrat yang juga anggota Komisi VII DPR RI, kini tengah bermasalah dengan kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games XXVI Jakabaring, Palembang, menyuap para petinggi Partai Demokrat hingga mencoreng-moreng nama partai ini dan SBY harus turun tangan langsung di hadapan publik memaparkan permasalahannya.




Nazaruddin, pria kelahiran 26 Agustus 1978, dugaan saya sederhana saja. Bila ia anak muda normal biasa, setidaknya ia pernah diisi oleh lagu-lagu di masanya, terutama lagu-lagu dari musik rock.




Entah bila saya terlalu berharap banyak ia adalah penikmat musik rock dan mau datang di acara Rockin' Land 2011, ber-headbang bersama penonton, menanggalkan atributnya sebagai politisi dan larut dalam keriuhan hingar-bingar musik rock, musik yang secara total bisa mengekspresikan luapan marah secara positif.




Marah atas ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, lewat musik rock inilah luapan total mengekspresikannya.




Namun saya lupa, politisi bukan orang yang jadi korban atas ketidakadilan dan kesewenang-wenangan yang ada, politisi justru jadi penyebab utama atas ketidakadilan dan kesewenang-wenangan itu. Apalagi selain kasus korupsi dan suap, Nazaruddin juga terkena masalah dengan tuduhan pemerkosaan Sales Promotion Girl di Hotel Aston Bandung, Agustus 2010 lalu.




Bila ada pepatah yang bilang kalo power tends to corrupt, buat Nazaruddin lain lagi...


Share this article on :

0 comments:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 yeah All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.